Longsor dan Banjir di Bogor serta Kekeringan di Sragen: Tantangan dan Langkah Nyata Pemerintah

Analisis mendalam mengenai dampak bencana alam di berbagai daerah dan solusi efektif BNPB serta pemerintah daerah untuk menekan risiko dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas meninjau dan mendata dampak longsor yang terjadi di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. (Dok. BPBD Kabupaten Bogor)

Petugas meninjau dan mendata dampak longsor yang terjadi di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. (Dok. BPBD Kabupaten Bogor)

KETIKA Alam Berbicara: Bogor dan Bengkulu Bergulat dengan Bencana Alam di Tengah Kekeringan

Apa jadinya ketika hujan lebat mengubah lanskap menjadi medan berbahaya, sementara di sisi lain, kemarau panjang menyulitkan akses air bersih?

Fenomena alam yang tampak kontradiktif ini sedang terjadi di Indonesia, menegaskan betapa dinamisnya interaksi antara manusia dan alam di era perubahan iklim yang kian nyata.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tanah Longsor di Bogor: Ketika Hujan Menjadi Musuh Warga Desa

Pada pagi hari Senin, 11 Agustus 2025, hujan deras mengguyur Kabupaten Bogor, memicu tanah longsor di empat kecamatan yang mengancam kelangsungan hidup ribuan warga.

Longsor tidak hanya merusak fisik rumah, tetapi juga memutus akses jalan vital, memaksa puluhan keluarga mengungsi demi keselamatan.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana curah hujan tinggi yang dipicu oleh sistem cuaca lokal dapat dengan cepat mengubah kontur geografis, terutama di wilayah perbukitan dengan tanah labil.

Menurut BPBD Kabupaten Bogor, longsor kali ini mempengaruhi lima desa, menimbulkan korban luka ringan, serta kerusakan rumah yang signifikan.

Bencana ini bukan sekadar akibat alam semata, melainkan juga cerminan pentingnya tata kelola lahan dan mitigasi risiko bencana yang harus diperkuat.

Upaya evakuasi dan koordinasi lintas lembaga menjadi kunci dalam menanggulangi dampak sesaat bencana ini agar tidak berkembang menjadi tragedi lebih besar.

Angin Kencang dan Hujan Deras Menghantam Desa-desa Bogor, Rusak Puluhan Rumah

Selain longsor, wilayah Bogor juga diterpa angin kencang yang disertai hujan deras, mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah di Kecamatan Ciomas dan Cigombong.

Pohon-pohon tumbang menjadi ancaman tambahan yang memperparah kerusakan infrastruktur.

Kerusakan rumah yang tersebar mulai dari ringan hingga berat ini menjadi gambaran nyata bagaimana kekuatan alam dapat menguji ketahanan fisik komunitas.

Petugas BPBD segera mengevakuasi pohon tumbang untuk menghindari risiko kecelakaan lebih lanjut dan memulihkan akses jalan.

Peristiwa ini menggarisbawahi perlunya pemantauan cuaca yang lebih akurat dan sistem peringatan dini yang efektif.

Agar masyarakat memiliki waktu dan informasi yang cukup untuk melakukan mitigasi mandiri.

Banjir di Kota Bengkulu: Genangan yang Mengubah Aktivitas Warga Kota

Sementara Bogor bergulat dengan longsor dan angin kencang, Kota Bengkulu menghadapi ancaman banjir akibat hujan deras yang tidak henti sejak pagi hari.

Kecamatan Ratu Agung menjadi wilayah terdampak terparah, dengan ratusan rumah terendam hingga ketinggian 1 meter.

Banjir yang sebagian mulai surut pada Senin malam itu menyisakan genangan yang membatasi mobilitas warga dan aktivitas sosial ekonomi.

Fenomena ini menunjukkan keterbatasan infrastruktur pengelolaan air kota yang harus diantisipasi di tengah meningkatnya intensitas hujan.

Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data BNPB, “Penanganan banjir harus didukung oleh perencanaan kota yang mengintegrasikan pengelolaan air hujan dan tata ruang berkelanjutan”

Kekeringan di Sragen: Wajah Lain Krisis Air Bersih di Tengah Musim Kemarau

Di sisi lain Pulau Jawa, Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, mengalami kekeringan hebat yang mengancam kebutuhan air bersih bagi lebih dari 580 jiwa.

Penurunan curah hujan secara signifikan memengaruhi sumber air lokal sehingga distribusi air menggunakan mobil tangki menjadi langkah darurat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mengerahkan empat tangki air bersih, total 20.000 liter.

Untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat tentang konservasi air.

Fenomena kekeringan ini mengingatkan kita bahwa perubahan iklim menghadirkan tantangan ganda.

Bukan hanya banjir tapi juga krisis air bersih, yang berpotensi memicu konflik sosial dan kerusakan ekosistem.

Strategi BNPB: Mitigasi Bencana Terintegrasi untuk Masyarakat Tangguh

Dalam menghadapi kompleksitas bencana alam yang beragam, BNPB mendorong pendekatan terpadu yang meliputi distribusi air bersih, pembuatan sumur bor dalam, serta operasi modifikasi cuaca sebagai respons iklim.

Pemerintah daerah juga diarahkan membangun infrastruktur seperti sumur resapan, waduk, dan embung guna meningkatkan kapasitas tampung air dan mengurangi risiko banjir.

Kesadaran masyarakat soal pentingnya konservasi air dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan menjadi pilar utama penanganan bencana.

Menurut Abdul Muhari, “Keberhasilan mitigasi bencana hanya mungkin tercapai dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan teknologi, yang memperhatikan aspek ilmiah dan kearifan lokal”.****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Patut Diacungi Jempol! Dibawah Kepemimpinan Kakan Fredy, BPN Cibinong Selesaikan ribuan Tunggakan
Ini Klarifikasi Umar Terkait Dugaan Berkas Pemohon yang Diduga Hilang di Kantah Kabupaten Bogor I
PETI di Pinggir Jakarta Jadi Bukti Lemahnya Pengawasan Tambang Nasional
Turnamen Mobile Legends Piala Bupati Bogor 2025, Gratis Pendaftaran & Hadiah Besar
Cuaca Ekstrem 2025: Dari Data, Bencana, hingga Harapan Adaptasi Iklim
Marsma TNI Fajar Gugur, Pesawat Latih FASI Jatuh di TPU Ciampea Bogor
Banjir Bogor 2025: Jalan dan Rumah Sakit Terendam, Tiga Warga Tewas
Muslim LifeFair 2025 Kembali ke Bogor, Siap Gaet Ribuan Pengunjung

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:16 WIB

Patut Diacungi Jempol! Dibawah Kepemimpinan Kakan Fredy, BPN Cibinong Selesaikan ribuan Tunggakan

Kamis, 28 Agustus 2025 - 06:17 WIB

Ini Klarifikasi Umar Terkait Dugaan Berkas Pemohon yang Diduga Hilang di Kantah Kabupaten Bogor I

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:53 WIB

PETI di Pinggir Jakarta Jadi Bukti Lemahnya Pengawasan Tambang Nasional

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:36 WIB

Turnamen Mobile Legends Piala Bupati Bogor 2025, Gratis Pendaftaran & Hadiah Besar

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:29 WIB

Longsor dan Banjir di Bogor serta Kekeringan di Sragen: Tantangan dan Langkah Nyata Pemerintah

Berita Terbaru

Lifestyle

Pentingnya Menjaga Keanekaragaman Hayati untuk Masa Depan Bumi

Kamis, 23 Okt 2025 - 05:31 WIB

Entertainment

Diton Fest 2025 Suguhkan Musik Lintas Genre Tiga Hari Nonstop

Minggu, 31 Agu 2025 - 17:40 WIB