Desak Transparansi, Warga Banyuasih Minta BPK Jabar dan Inspektorat Audit APBDES Banyuasih 

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 25 November 2024 - 11:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hendra, warga Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, saat mendaftarkan gugatan sengketa informasi ke Komisi Informasi Jawa Barat terkait permintaan transparansi APBDES yang tidak direspons oleh pemerintah desa./Dok.Ist

Hendra, warga Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, saat mendaftarkan gugatan sengketa informasi ke Komisi Informasi Jawa Barat terkait permintaan transparansi APBDES yang tidak direspons oleh pemerintah desa./Dok.Ist

APAKABARBOGOR.COM — Warga Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat dan Inspektorat Kabupaten Bogor untuk segera mengaudit Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) Banyuasih. Dugaan penyalahgunaan anggaran dan kurangnya transparansi menjadi alasan utama tuntutan ini.

Hendra, salah satu warga, menegaskan bahwa pengelolaan APBDES selama ini tidak terbuka dan cenderung mencurigakan.

“Kami tidak pernah diberi laporan jelas tentang penggunaan dana desa. Keterbukaan ini adalah hak kami sebagai warga,” ujarnya pada Senin, 25 November 2024.

 

Menurut Hendra, audit independen dari BPK dan Inspektorat diperlukan untuk mengungkap apakah ada penyimpangan dalam pengelolaan dana desa.

Ia menilai, jika dibiarkan, kondisi ini dapat merugikan masyarakat yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama dana tersebut.

Desakan ini muncul setelah warga menilai pembangunan desa tidak optimal meski dana desa terus diterima setiap tahun. Mereka menduga ada pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan anggaran.

Hendra memastikan, warga tidak akan berhenti sampai ada kejelasan terkait pengelolaan APBDES.

“Kami ingin dana desa digunakan sebagaimana mestinya, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” tegasnya.

Menurutnya, kasus ini mencerminkan pentingnya pengawasan dalam pengelolaan dana desa.

“Audit oleh BPK Jabar dan Inspektorat Bogor dinilai sebagai langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memastikan anggaran benar-benar digunakan untuk kesejahteraan warga,” pungkasnya.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, pemerintah Desa Banyuasih belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut. Inspektorat Kabupaten Bogor juga masih mempelajari laporan dari Hendra dan warga lainnya. (*)

 

Berita Terkait

Bogor Media Circle (BMC) Ajak Kolaborasi Dunia Usaha Bogor Berpromosi Lewat Publikasi Press Release
Pengelola Dapur di Bogor Buka Suara Soal Mekanisme Pembayaran BGN dalam Makan Bergizi Gratis
Susu Jadi Menu Favorit Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Dadan Hindayana Launching Rumah Susu
Akibat Kali Pelayangan Meluap, Sebayak 670 Warga Terdampak Banjir yang Merendam Kabupaten Bogor
Gempa Bumi M4.1 Guncang Bogor, Sebanyai 35 Unit Rumah di Kota/Kabupaten Bogor Alami Rusak Ringan
Jelang Hari Raya Idul Fitri, Media POV Indonesia Salurkan 150 Paket Sembako Saat Rayakan Ulang Tahun
Beredar Minyak Goreng Minyakita Palsu, Minyak Goreng Curah yang dari Berbagai Tempat yang Dikemas
Termasuk Eiger Adventure Land, Inilah Daftar Perusahaan di Kawasan Puncak yang Resmi Disegel

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 10:00 WIB

Bogor Media Circle (BMC) Ajak Kolaborasi Dunia Usaha Bogor Berpromosi Lewat Publikasi Press Release

Rabu, 30 April 2025 - 09:57 WIB

Pengelola Dapur di Bogor Buka Suara Soal Mekanisme Pembayaran BGN dalam Makan Bergizi Gratis

Rabu, 23 April 2025 - 16:01 WIB

Susu Jadi Menu Favorit Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Dadan Hindayana Launching Rumah Susu

Senin, 14 April 2025 - 09:59 WIB

Akibat Kali Pelayangan Meluap, Sebayak 670 Warga Terdampak Banjir yang Merendam Kabupaten Bogor

Jumat, 11 April 2025 - 06:03 WIB

Gempa Bumi M4.1 Guncang Bogor, Sebanyai 35 Unit Rumah di Kota/Kabupaten Bogor Alami Rusak Ringan

Berita Terbaru